beritaheadline newsinfo

Ujian Murah untuk Kuliah di Jepang

Pengalaman Ikut EJU

Ingin masuk perguruan tinggi di Jepang? Wah, mimpi yang bagus! Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah mengikuti tes masuk yang diadakan di perguruan tinggi yang bersangkutan. Benar, kita harus pergi ke Jepang untuk mengikuti tes masuk itu. Berat? Jangan khawatir, oleh karena itulah EJU (Examination for Japanese University Admission for International Students), yang menjadi topik artikel ini, diadakan. EJU yang diselenggarakan oleh JASSO (Japan Student Service Organization) ini bertujuan agar kita tidak perlu repot-repot ke Jepang. Kita mengikuti EJU di negeri sendiri dan kemudian nilai ujian kita dikirim ke perguruan tinggi yang kita inginkan. Jadi, EJU bisa dibilang sebagai pengganti ujian masuk yang diadakan sendiri oleh perguruan tinggi. Banyak perguruan tinggi di Jepang yang menerima pre-arrival admission, yang memungkinkan kita dinyatakan diterima sebelum datang di Jepang.

Di Indonesia, EJU diadakan di dua kota, yaitu Jakarta dan Surabaya. EJU diselenggarakan dua kali dalam setahun, gelombang pertama di bulan Juni dan gelombang kedua di bulan November. Biaya mengikuti EJU juga murah, hanya enam puluh enam ribu rupiah. Ada empat mata ujian yang tersedia. Pertama adalah Japanese as Foreign Language (JAFL), bisa dibilang TOEFL-nya bahasa Jepang. Kedua adalah Science yang terbagi menjadi Physics (fisika), Chemistry (kimia), dan Biology (biologi); dalam satu ujian EJU, peserta yang mengambil mata ujian Science diwajibkan memilih dua dari tiga sub mata ujian tersebut. Ketiga adalah Japan and The World, yang masuk dalam rumpun ilmu sosial. Dan keempat adalah Mathematics, yang terbagi menjadi Mathematics Course 1 (dasar) dan Mathematics Course 2 (pendalaman); peserta yang mengambil mata ujian ini harus memilih salah satu dari dua tingkatan itu. Terdapat dua bahasa pengantar yang bisa dipilih untuk mata ujian yang telah disebutkan tadi, yaitu bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Namun khusus untuk JAFL, tes hanya tersedia dalam bahasa Jepang. Peserta dapat memilih mata pelajaran mana saja yang ingin mereka ambil. Akan tetapi, mata ujian science dan Japan and The World tidak bisa diambil sekaligus dalam satu kali ujian EJU karena dua tes itu diadakan pada waktu yang sama.

Kali ini kami akan membagikan pengalaman kami mengikuti ujian EJU 1 tahun ini. Minggu pagi tanggal 21 Juni 2015, kami sudah tiba di SMA Negeri 5 Surabaya, tempat EJU diadakan. Dari SMA Negeri 1 Magetan ada 25 orang pendaftar. Kami lihat-lihat, jumlah itu adalah sekitar 50 persen dari jumlah total peserta EJU 1 di Surabaya. Namun sayang sekali, hanya 3 dari kami yang bisa hadir dan mengikuti ujian. Setelah melakukan daftar ulang di resepsionis, kami diberikan voucher ujian.

Voucer Ujian

Sambil menunggu waktu ujian, kami dipersilakan melihat-lihat dan mengambil brosur. Terdapat banyak sekali brosur dari perguruan-perguruan tinggi di Jepang. Dengan semangat “ora nduwe isin”, kami mengambil semua jenis brosur, masing-masing satu. Begitu banyak yang kami ambil sampai harus kami masukkan ke dalam tas plastik yang diberikan oleh panitia.

Ujian dimulai pada pukul delapan dan berakhir sekitar pukul setengah empat sore. Urutan tesnya adalah JAFL, science atau Japan and The World, dan Mathematics dengan dua kali istirahat. Dan berikut adalah pengalaman pribadi kami mengikuti ujian itu.

Ilham Akbar

Tujuan saya mengikuti EJU adalah untuk mengetahui tipe soal EJU dan mendapatkan pengalaman mengikuti EJU. Mata ujian yang saya pilih adalah JAFL, Science (biologi dan kimia), dan Mathematics 1.
Mata ujian JAFL hampir sama dengan TOEFL, tetapi menggunakan bahasa Jepang dan pada bagian grammar diganti dengan writing. Karena kemampuan berbahasa Jepang saya yang masih sangat kurang, mata ujian JAFL terasa sangat sulit terutama pada bagian writing. Mata ujian Science tidak terlalu sulit untuk dikerjakan, karena materi soal – soalnya sesuai dengan mata pelajaran biologi, kimia, dan fisika yang diberikan di SMA. Meskipun tingkat kesulitan Mathematics 1 sedikit di atas matematika dasar di Indonesia, Mathematics 1 tidak terlalu sulit untuk dikerjakan.

Chrisna Tri Hartadi

Saya ikut EJU hanya untuk mencari pengalaman. Jurusan yang menjadi minat saya adalah arsitektur. Mata ujian yang saya pilih adalah JAFL, Science, dan Mathemathics 1.
Saya merasa mata ujian yang paling sulit adalah JAFL, karena semua soalnya ditulis dalam bentuk kanji. Writing section adalah titik kelemahan saya, karena saya tidak bisa menjawab dan hanya bisa menulis ulang soalnya agar lembar jawaban saya tidak kosong. Untuk tipe soal yang lain, yaitu reading dan listening, meskipun saya terbantu karena soal dalam bentuk pilihan, saya hanya bisa mengira-ngira jawaban yang saya pilih.
Mata ujian Mathemathics 1 adalah yang paling sulit setelah JAFL. Pada ujian ini saya hanya bisa mengerjakan beberapa soal, mungkin tidak sampai 40 persen. Dan mata ujian yang terakhir adalah Science yang menurut saya tidak sesulit JAFL dan Science. Saya memilih tipe soal Biology dan Physics di mata ujian ini. Soal yang berhasil saya kerjakan di mata ujian ini lebih banyak dibanding soal yang berhasil saya kerjakan pada mata ujian yang lain, walaupun masih banyak yang belum bisa saya jawab.

Muhammad Alfian Wahyu Gumelar

Saya iseng ingin mendaftar ke jurusan hubungan internasional di perguruan tinggi di Jepang. Jadi, mata ujian EJU yang saya ambil adalah Japanese as Foreign Language, Japan and The World, dan Mathematics Course 1. Saya benar-benar tidak bisa mengerjakan mata ujian bahasa Jepang. Saat tes essay writing, saya tidak tahu bagaimana saya harus menjawab. Soalnya saja saya tidak mengerti karena semua ditulis dalam kanji. Akhirnya saya hanya menuliskan すみません (sumimasen) pada lembar jawaban. Begitu juga saat tes reading dan listening. Soal-soal itu pilihan ganda, jadi saya pilih opsi jawaban yang kata-katanya paling panjang.

Japan and The World adalah mata pelajaran IPS. Soalnya lumayan mudah walaupun soal yang bisa saya kerjakan tidak sampai 50 persen. Disiplin ilmu yang diujikan termasuk geografi, ekonomi, sejarah, dan sosiologi. Kunci untuk mata ujian ini adalah banyak membaca dan mengikuti perkembangan isu global.
Karena hubungan internasional tidak membutuhkan penguasaan matematika yang mendalam, saya putuskan untuk mengambil Mathematics Level 1. Namun soalnya ternyata cukup sulit, bahkan lebih sulit daripada tes SAT Mathematics Level 2.

Tentu saja kami tidak puas dengan apa yang sudah kami kerjakan. Kami akan berusaha lebih baik pada EJU 2. Kami sudah mulai menyusun sistem pembelajaran kelompok agar kami dapat mendapatkan nilai maksimal pada EJU 2.

Adik-adik kami juga boleh ikut. Untuk kelas 12, nilai EJU bisa digunakan untuk mendaftar ke Jepang. Tentu saja mengikuti EJU sebelum kalian lulus memiliki banyak kelebihan dibandingkan melakukannya setelah kalian lulus SMA. Untuk kelas 11, nilai EJU yang kalian ikuti bulan November ini tetap bisa kalian gunakan untuk mendaftar karena skor EJU berlaku selama 2 tahun. Kesempatan ini juga bisa kalian manfaatkan untuk mendapatkan pengalaman. Untuk kelas 10, ini adalah kesempatan berharga untuk merasakan pengalaman mengikuti EJU. Ini bisa membantu kalian mengikuti EJU dengan mudah saat kalian di kelas 11 dan 12.

Jika ada teman-teman alumni ataupun adik-adik kami yang berminat mengikuti EJU 2 melalui kami, mohon hubungi kami paling lambat tanggal 17 Juli. Kami akan memasukkan kalian ke dalam kelompok belajar kami dan kita akan berlatih bersama. Hubungi Kak Alfian di 0818 0337 6625 atau maw_gumelar@yahoo.com.au.

Salam Ganbatte,
Muhammad Alfian Wahyu Gumelar, Chrisna Tri Hartadi, Ilham Akbar
– Alumni SMA Negeri 1 Magetan 2015

admin
the authoradmin
Think Big, Start Small, Act Now

2 Komentar

Tinggalkan Balasan